SINODE GEREJA KRISTUS (E-mail: sinodegerejakristus@ymail.com)
VISI : MENJADI GEREJA MISIONER
MISI : SATU BAWA SATU
TUJUAN UMUM : ”MAJU BERSAMA BAGI KRISTUS” ( KEGERAKAN BERSAMA DI SETIAP JEMAAT )
FOKUS : MENGGERAKAN SETIAP GEREJA DAN MELIBATKAN SETIAP JEMAAT MEMBAWA MISI TUHAN BAGI DUNIA.
____________________________________________________

Kamis, 10 Maret 2011

MINGGU-MINGGU PRA PASKAH

Selama ini kita menyebut seluruh minggu sebagai Minggu Sengsara dan kita merayakannya selama tujuh hari Minggu. Mulai tahun 2011 ini  Minggu 1-5 kita sebut sebagai minggu Pra paskah sedangkan minggu ke 6 (Palmarum) disebut sebagai Minggu Sengsara lalu minggu ke 7 adalah Minggu Paskah. Mengapa demikian ?                                                                                                                      
Minggu Sengsara hanya dirayakan pada Minggu terakhir sebelum hari Paskah. Sedangkan minggu-minggu sebelumnya selalu disebut Minggu-Minggu Pra Paskah. Mengapa? Karena, pada Minggu-Minggu Pra Paskah itu Yesus dalam kisah hidup-Nya memang belum menjalani kesengsaraan-Nya. Yesus sendiri memasuki Yerusalem seminggu sebelum kematian-Nya. Itu sebabnya, minggu terakhir sebelum Hari Paskah barulah disebut Minggu Sengsara atau Minggu Palem. Jadi, penamaan yang tepat adalah: Minggu Pra Paskah I sampai dengan Minggu Pra Paskah V, barulah Minggu VI (Palmarun)/Minggu Sengsara.                    

Lalu mengapa hanya enam minggu? Bukankah biasanya terdapat 7 minggu menjelang Paskah? Minggu dalam tradisi Kristen selalu dipandang sebagai Hari Kebangkitan Tuhan Yesus, maka hari Minggu dalam Minggu Pra Paskah tidak diperhitungkan. Dengan demikian, selalu dihitung 6 x 6 = 36 hari. Empat hari untuk menggenapi 40 hari dihitung mundur dari minggu pertama Pra Paskah dan jatuh pada Hari Rabu. Itulah yang disebut Rabu Abu (Ash Wednesday). Jadi masa Pra Paskah sesungguhnya dimulai sejak Rabu Abu itu. Karena banyak gereja Protestan merasa kesulitan merayakan Rabu Abu, maka mereka menggesernya ke hari Minggu sebelumnya. Sehingga perhitungan seluruhnya menjadi 7 hari Minggu Pra Paskah. Padahal hari Minggu sebelum Rabu Abu itu dalam kalendar liturgi disebut sebagai hari Transfigurasi, yaitu hari di mana Yesus dimuliakan di atas gunung, yang merupakan akhir dari Lingkaran Natal. Maka, amat mengherankan, bahwa dalam akhir Lingkaran Natal, kita malah mulai merayakan Minggu Pra Paskah.                                                                                  

Minggu Pra-paskah adalah Minggu-minggu persiapan menjelang Paskah. Minggu-minggu persiapan itu   bertujuan untuk mengajak jemaat mempersiapkan hati dan diri sebelum memasuki masa raya Paskah. Pada Minggu terakhir dari minggu-minggu pra-Paskah disebut Minggu Sengsara, yaitu waktu dan kesempatan bagi umat untuk lebih menghayat peristiwa salib Kristus. Jadi Masa pra-Paskah adalah kesempatan spiritual umat dan lembaga gereja untuk lebih mengenal kasih Allah di dalam Kristus melalui pertobatan yang sungguh. Pertobatan dari dosa selalu diikuti dengan anugerah pengampunan dosa.                         

Oleh karena itu dalam Persidangan Majelis Sinode 16,17 Agustus 2010 di Hotel Novotel - Bandar Lampung telah diputuskan bahwa Minggu Pra-paskah diatur sebagai berikut : Minggu 1-5 Pra paskah sedangkan minggu ke 6 (Palmarum) adalah Minggu Sengsara lalu minggu ke 7 adalah Minggu Paskah.  Jadi mulai tahun 2011 ini, minggu Pra-paskah I jatuh pada hari minggu tanggal 13 Maret 2011 dan hari Minggu Paskah jatuh pada hari minggu, 24 April 2011. Hal ini sesuai dengan kalender Gereja secara universal.                                                 
Dengan demikian marilah kita mempersiapkan diri memasuki  masa Pra Paskah I sampai dengan Pra Paskah V, Minggu (Palmarum) Sengsara, Jumat Agung dan Paskah. Tuhan Yesus memberkati.

            Ditulis oleh Pdt Diogenes Takalapeta, M.Div. dikutip dari berbagai sumber.